Ketika namanya mulai santer disebut, saya nggak begitu peduli dengan search engine baru milik Microsoft yang dia namai Bing. Untuk search engine, dari dulu ganti-ganti terus, dan nggak ada yang beneran sukses, MSN, Live, sekarang Bing.
Sukses yang saya maksud disini dari dua sisi. Pertama soal sukses Microsot sendiri di bidang ini, penguasaan pangsa pasar search yang di jaman MSN/Live hanya bisa berada di peringkat 3 setelah Google dan Yahoo dengan margin yang telak. Kedua efeknya ke bisnis saya, dengan ranking yang sama untuk keyword yang sama, MSN/Live hanya mendatangkan sekitar 3% traffic search engine.
Teknik SEO untuk Bing
Tapi dari iseng liat dan mencoba, saya tertarik juga buat memperhatikan. Biasanya hasil pencarian Google, Yahoo, dan MSN/Live itu beda-beda tipis. Yang paling susah ditembus biasanya Google, dan kalau sudah berhasil menembus Google, Yahoo dan MSN/Live biasanya tinggal soal waktu saja. Meskipun ada juga mitos yang bilang kalau sudah duluan tembus Yahoo atau MSN/Live, susah nembus Google. Bing beda banget. Hasil pencarian Bing v.s. Google bisa dibilang bertolak belakang. Yang punya ranking bagus di Google, rankingnya jelek sekali di Bing. Yang ranking bagus di Bing, di Google biasa-biasa saja.
Perbedaan bertolak belakang itu yang membuat saya tertarik untuk mencoba lebih memahami algoritma Bing. Ada banyak artikel, tulisan, posting, dll. mengenai Bing. Tapi pada umumnya masih berputar di kisaran asumsi. SEO memang dasarnya tebak-tebakan, trial and error. Tapi dengan Google yang sudah cukup lama ada, riset bisa dilakukan dengan lebih empiris. Inilah Mengapa SEO Diperlukan.
Tebak-tebakan didasarkan pada beberapa studi kasus yang memberikan hasil yang konsisten, sehingga kita dapat menyimpulkan apa yang benar atau salah, baik atau jelek, white hat atau black hat, dll. Berikut kesimpulan yang saya kumpulkan dari riset kecil saya.
Salah satu posting yang saya baca memberikan perbandingan beberapa indikator SEO yang esensial antara website yang mendapat #1 di hasil pencarian Google dan hasil pencarian Bing dalam tabel berikut.
Nampaknya Bing memberikan peran yang tinggi untuk parameter berikut di dalam algoritmanya.
- Umur domain.
- Inbound link dari website lain menyertakan keyword utama pada tag <title>nya. Artinya inbound link harus dari website / halaman web yang relevan, tidak bisa asal link dari manapun datangnya.
Tentunya umur domain bukan sesuatu yang bisa kita ganggu gugat. Kita tidak bisa membuat domain kita tiba-tiba menjadi lebih tua. Tapi inbound link – yang nampaknya menjadi faktor dominan untuk Bing – adalah sesuatu yang bisa kita kendalikan, atau setidaknya pengaruhi. Jadi nampaknya jika kita tidak mengelola link building campaign yang profesional, kita sudah berada beberapa langkah di belakang kompetitor.
Mau tak mau kita harus menerapkan kontrol kualitas yang lebih baik. Anda berkompetisi dengan pemilik website lain yang bersedia menghabiskan waktunya atau membayar orang profesional untuk mendapatkan link dari website otoritas, website yang dianggap penting oleh mesin pencari, untuk mengangkat website mereka ke puncak, dan mengubur website anda di bawah.
Meskipun mungkin nilainya tidak setinggi Bing, seach engine lain masih memperhitungkan inbound link dalam formula mereka. Jadi apakah Bing kemudian akan pertahan dan menjadi pesaing Google, atau hilang lagi seperti kakak-kakaknya, tidak ada salahnya jika anda dari sekarang memberikan perhatian serius untuk kampanye link building yang efektif.
Teknik SEO untuk Bing