Memasuki tahun 2017 PT BFI Finance Indonesia Tbk menargetkan dapat mencatatkan pertumbuhan pembiayaan pada kisaran 15—20%. Direktur Keuangan dan Informasi Teknologi BFI Finance Sudjono mengaku optimistis pada tahun 2017 ini perusahaan bisa mencatatkan kinerja yang lebih baik.
Sudjono juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan pembiayaan BFI Finance pada tahun 2016 hanya mencapai 6,5%. BFI sepanjang 2016 menyalurkan pembiayaan Rp 10,7 triliun. Padahal perusahaan menargetkan bisa membukukan pembiayaan Rp11,2 triliun sepanjang 2016 atau tumbuh sekitar 11% dari tahun sebelumnya. Sedangkan pada 2015 mencapai Rp 10,05 triliun.
Penyebab target tidak terpenuhi adalah adanya upaya pengalihan bisnis yang dilakukan perusahaan saat memasuki tahun 2016, fokus pembiayaan mulai dialihkan ke segmen mobil bekas. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya perusahaan lebih fokus menyalurkan pembiayaan kepada segmen mobil baru.
Namun, menurut Sudjono seperti yang diungkapkan kepada Bisnis.com bahwa permintaan untuk pembiayaan mobil bekas cukup baik, dan saat ini kontribusinya juga menjadi yang paling tinggi. Jika, segmen mobil baru tidak ikut dihitung, maka pertumbuhan pembiayaan sebenarnya bisa mencapai 18%.
Dari total pembiayaan Rp 10,7 triliun yang disalurkan oleh BFI Finance pada tahun 2016 kepada masyarakat, kontribusi pembiayaan dari mobil bekas mencapai 70%, sedangkan 30% sisanya berasal dari pembiayaan mobil baru, pembiayaan motor alat berat, dan properti.
Meskipun pertumbuhan pembiayaan pada tahun 2016 masih dibawah target, FBI tetap optimistis pada tahun ini bisa mencatat pertumbuhan pembiayaan di kisaran 15—20%. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan memacu pembiayaan dengan menerapkan strategi untuk lebih fokus menyalurkan pembiayaan kepada segmen mobil bekas.
Di lain pihak, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan pertumbuhan rata-rata industri pembiayaan sepanjang 2017 diproyeksikan hanya akan berkisar 5%.