Lebaran merupakan hari bahagia pada sebagian orang. Hari di mana, orang-orang menyambut dengan suka cita tentang kebersamaan bersama keluarga. Menciptakan momen yang ingin tak terlupakan.
Dompet yang tipis setelah Lebaran seringkali menjadi kenyataan yang harus dihadapi banyak orang. Namun, jangan khawatir! Ada langkah-langkah yang bisa kita ambil untuk mengelola keuangan dengan lebih baik setelah perayaan. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu kita mengatasi dompet tipis pasca Lebaran.
5 Solusi yang Bisa Bantu Kamu Mengatasi Kantong Kering Seusai Lebaran
Lebaran memang penuh dengan momen indah dan kebersamaan bersama keluarga. Namun, tak jarang momen ini juga membuat dompet menipis.
Jika kamu mengalami dompet kempes setelah lebaran, jangan khawatir! Berikut 5 solusi yang bisa membantu Anda mengatasi kantong kering:
1. Evaluasi Pengeluaran dan Tahan Kegiatan Berbayar
Langkah pertama adalah melakukan evaluasi pengeluaran selama lebaran. Catat semua pengeluaran kamu, mulai dari makanan, pakaian, transportasi, hingga THR.
Dengan mengetahui kemana uang kamu pergi, kamu dapat mulai mengidentifikasi potensi pengeluaran mana yang bisa dihemat.
Setelah evaluasi, saatnya mencari alternatif hiburan yang lebih hemat. Tahan dulu, aktivitas-aktivitas yang mengeluarkan uang (berbayar). Kamu bisa menghabiskan waktu bersama keluarga di taman, berolahraga di rumah, atau sekadar menonton film di rumah.
2. Catat dan Prioritaskan Kebutuhan Utama
Setelah mengevaluasi pengeluaran, buatlah anggaran yang realistis. Bisa mingguan, bisa juga bulanan. Pastikan bahwa kebutuhan dasar seperti makanan, tagihan rumah tangga, dan transportasi untuk bepergian tercukupi, sebelum mempertimbangkan pengeluaran tambahan untuk hal-hal lainnya. Hal ini akan membantu kita untuk tetap stabil secara finansial dalam jangka panjang.
Alokasi anggaran ini, harus mencakup semua kebutuhan pokok, seperti cicilan, tagihan, dan biaya hidup lainnya. Porsikan juga sebagian dana untuk menabung dan berjaga-jaga untuk pengeluaran tak terduga.
3. Buat Rencana Anggaran Baru
Berdasarkan evaluasi pengeluaran dan prioritas kebutuhan, buatlah rencana anggaran baru untuk periode-periode mendatang. Jatahkan pengeluaran yang sekiranya cukup, tentu hal itu dibarengi dengan pemasukan setiap bulannya.
Atur batas pengeluaran yang realistis untuk setiap kategori, termasuk pengeluaran hiburan dan belanja. Sertakan juga tabungan sebagai bagian dari anggaran kita untuk memastikan kita memiliki dana darurat yang cukup untuk kebutuhan mendesak.
4. Kurangi Kebutuhan yang Tidak Penting dan Cari Uang Tambahan
Jika masih ada waktu dan tenaga, pertimbangkan untuk mencari cara untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Misalnya, kamu bisa mencari pekerjaan paruh waktu, menjual barang-barang yang tidak terpakai, atau menawarkan jasa yang kita kuasai. Pendapatan tambahan ini dapat membantu meningkatkan pemasukan kita dan mengatasi dompet yang tipis.
Selain mencari pendapatan tambahan, mempertimbangkan juga untuk mengurangi pengeluaran yang tidak penting. Tinjau kembali kebiasaan belanja kamu dan cari cara untuk menghemat uang, seperti membatasi makan di luar. Setiap penghematan kecil dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam jangka panjang, lho.
5. Kurangi Kebutuhan yang Tidak Penting dan Cari Uang Tambahan
Jika masih ada waktu dan tenaga, pertimbangkan untuk mencari cara untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Misalnya, kamu bisa mencari pekerjaan paruh waktu, menjual barang-barang yang tidak terpakai, atau menawarkan jasa yang kita kuasai. Pendapatan tambahan ini dapat membantu meningkatkan pemasukan kita dan mengatasi dompet yang tipis.
Selain mencari pendapatan tambahan, mempertimbangkan juga untuk mengurangi pengeluaran yang tidak penting. Tinjau kembali kebiasaan belanja kamu dan cari cara untuk menghemat uang, seperti membatasi makan di luar. Setiap penghematan kecil dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam jangka panjang, lho.
Tambahan: Berburu Diskon dan Promosi Belanja
Jangan sungkan untuk memanfaatkan diskon dan promosi saat belanja untuk menghemat uang. Pantau penawaran dari berbagai toko dan platform belanja online, serta manfaatkan program loyalitas atau kartu diskon yang kamu miliki. Dengan cara ini, kamu bisa membeli barang yang dibutuhkan dengan harga yang lebih terjangkau.
Namun ingat, hindari berbelanja impulsif. Tunggu beberapa saat sebelum membeli sesuatu untuk memastikan kamu benar-benar membutuhkannya. Walaupun, kamu memanfaatkan promo dan diskon yang tersedia. Belanja kebutuhan, tetap hanya yang diperlukan saja.
Selain itu, kamu juga bisa gunakan kartu kredit dengan bijak dan hindari penarikan tunai yang berlebihan.
Itu dia beberapa solusi mengatasi kantong kering usai lebaran. Meskipun dompet tipis seusai lebaran, dengan langkah-langkah yang tepat, kamu tetap bisa mengelola keuangan dengan baik dan mencapai stabilitas finansial. Evaluasi pengeluaran, prioritas kebutuhan, dan disiplin dalam mengikuti rencana anggaran pasti akan membantu melewati masa-masa sulit.
Nikmati kemudahan transaksi fitur Pinjaman Online Langsung Cair dengan pinjaman bunga rendah, mulai dari tarik dana sampai isi ulang dompet digital – semudah klik di layar smartphone! Pakai sekarang, bayar nanti – yuk download JULO Kredit Digital!
Mengenal Aplikasi JULO dan Keunggulannya
JULO adalah perusahaan finansial teknologi inovatif yang hadir untuk memberikan solusi pinjaman online untuk memenuhi biaya pendidikan anak kepada masyarakat Indonesia.
Perusahaan finansial ini berbasis aplikasi di smartphone. JULO selalu menawarkan akses kredit yang mudah dan terjangkau, untuk membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan finansial.
Apalagi JULO juga sudah terdaftar di OJK, yang berarti keamanannya sudah tidak perlu diragukan lagi. OJK akan melakukan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan yang diselenggarakan JULO dan akan segera menindaklanjuti apabila ada kejanggalan.
JULO sudah memiliki izin di OJK di bawah PT Julo Teknologi Finansial ini telah terdaftar dan berada dalam pengawasan OJK dengan nomor registrasi S-589/NB.213/2018.
Izin tersebut diterbitkan pada 31 Juli 2018 untuk nama perusahaan yang sama dengan jenis usaha konvensional.