Resiko Mencari Backlink Dengan Google Chrome

Mendapatkan backlink natural yang sesungguhnya sangat susah. Tidak banyak pemilik situs yang berkenan memberi backlink setelah menyalin, mengutip bahkan copas artikel dari situs lain. Untuk itu, jika backlink sulit dicapai maka satu-satunya cara adalah membuat backlink sendiri entah lewat forum, blog lain, social bookmarking dan lain sebagainya. Paling enak menurut saya adalah melalui blog dummy milik sendiri karena tanpa harus was-was link yang kita buat akan dihapus karena dianggap spam.

Namun dalam artikel ini saya tidak membahas masalah backlink yang berkualitas akan tetapi bagaimana cara mencari backlink dengan menggunakan sebuah browser yaitu Google chrome. Memang terlihat sepele dan banyak orang yang tidak mengetahui dengan kondisi browser keluaran Google ini.

Resiko Mencari Backlink Dengan Google Chrome

Mencari Backlink Dengan Google Chrome

 

Chrome adalah nama browser (peramban) buatan Google yang dirancang untuk browsing internet dengan mudah dan cepat. Menurut saya pribadi, peramban dari Google ini sangat enak dibandingkan dengan peramban lain dan saya selalu menggunakan saat berselancar di dunia maya. Akan tetapi, sebagai blogger yang terkadang membutuhkan teknik SEO agar blog bisa “bermain” di halaman awal mesin pencari Google, maka Google chrome bukan browser yang bagus. Ada resiko dalam mencari backlink yang merupakan salah satu faktor penunjang SEO.

Google Chrome yang sekarang bisa menjadi mata-mata bagi sebuah situs atau blog. Entah benar atau tidak, browser chrome kemungkinan juga digunakan sebagai alat bantu untuk algoritma mesin pencarian Google. Hal ini wajar karena chrome milik google dan Google search engine selalu menjadi sasaran para pemilik situs dan tukang SEO agar bisa tampil di halaman depan. Salah satunya adalah pencarian backlink yang terkadang tidak wajar.

Jika dalam mencari backlink menggunakan google chrome, maka dengan mudah Google akan “menangkap” pembuat backlink tersebut. Bagaimana hal ini bisa diketahui? Nah.. ini inti pembahasan artikel ini. Entah sudah ada yang membahas atau belum, namun saya menemukan sendiri masalahnya. Dan saya tidak mencari referensi dari mana pun, murni pendapat saya yang bisa saja salah.

Seperti kita ketahui, cache atau tembolok merupakan cara untuk menyimpan jejak, menyimpan data yang telah dan sering diakses. Hal ini bagus agar jika kita membuka data yang sama, akan cepat ditampilkan kembali. Google Chrome seperti halnya browser lain memiliki fitur ini. Namun yang menjadi masalah adalah ketika kita menghapus cache tersebut, chrome ternyata masih menyimpan di komputer lokal. Ini yang cukup berbahaya bagi para pencari backlink. Jejak penanaman backlink terdahulu masih tersimpan di komputer sehingga jika akan mencari backlink lagi akan terbaca sebagai orang yang sama. Jika terus-menerus diketahui, bukan mustahil akan dianggap spammer.

Saya sudah membuktikan. Melalui software CCleaner untuk membersihkan “sampah” komputer termasuk cache, Google chrome memproteksi cache-nya. Lewat browser saya sudah menghapus data penjelajahan (termasuk cache) namun CCleaner masih menemukan di komputer dalam kondisi aktif terus. Akhirnya, CCleaner mencoba minta persetujuan untuk memaksa menutup aplikasi chrome yang sebenarnya tidak digunakan (dalam kondisi tertutup/tidak dijalankan).

Agar lebih jelas, saya telah buat video jika mencari backlink dengan Google Chrome

Dalam mencari backlink yang banyak namun bukan cara manipulasi link, jejak pencarian sebelumnya harus hilang agar tidak menjadi spam. Mau tidak mau, jika mencari backlink dengan google chrome jejak terdahulu harus dihapus. Berhubung browser chrome tidak mau menghapus cachenya, maka dibutuhkan software pihak lain seperti CCleaner. Saya coba menggunakan Registry cleaner tidak mempan. Kalau tidak mau ribet karena harus sering membersihkan “sampah internet” dengan software lain, maka browser Mozilla Fire fox bisa menjadi alternatif.

Sekali lagi, ini hanya analisa saya. Google telah menerapkan penggunaan akun Google untuk mengakses semua layanannya termasuk Chrome, Google webmaster tools, blogger, submit url yang masih terkait dengan SEO. Jika akun yang sama melakukan berkali-kali dalam pencarian backlink dengan tujuan agar SERP bagus, kemungkinan jejak akan terbaca jika menggunakan browser Google chrome karena cache masih tersimpan di komputer.

 

Boleh setuju atau tidak. Ada Resiko Mencari Backlink Dengan Google Chrome – Lentera SEO

 

About the Author: Lentera SEO

Cuma catatan kecil dari blogger amatir yang lagi belajar ngeblog

You May Also Like

4 Comments

  1. Saya frekuensinya lebih sering pakai rubah api dan diseting tidak menyimpan history, pakai chrome kalau terpaksa saja karena apabila menghapus history di chrome harus delete manual disamping hapus cachenya

  2. Saya tetep make chrome mas, tapi selalu buka di tab penyamaran.

    Alternatif lain saya menggunakan beberapa browser portable. Untuk firefox saya juga selalu buka di tab private.

    Hampir semua riset tentang SEO pake tab private

  3. wkwkwkwk… sebenar sich saya kurang suka mencari backlink, saya lebih suka natural mas karena menurut saya google lebih suka yang natural backlink, akan tetapi saya bosan melihat trafik blog saya 0 terus (gak ada sama sekali) ditambah lagi saya kurang faham masalah seo , oleh sebab itu suka gak suka saya harus mencari backlink untuk sedikit mendongkrak blog saya 😀 dan benar saja saya mencari backlink menggunakan chcroom, melihat artikel bagus ini saya langsung ganti browser ke srigala api, salah benarnya mencari backlink dengan chroom berbahaya saya juga gak tau hanya mengantisipasi hehehe

Tinggalkan Balasan ke Putra EkaBatalkan balasan